"Kadang-kadang sukacita Anda sumber senyum Anda, tapi kadang-kadang senyum Anda bisa menjadi sumber sukacita Anda."
—Thich Nhat Hanh (l: 1926)
#iwanesjepe #wordartist #esjepequote
Values2Share menghadirkan kampanye pelayanan publik untuk mengkomunikasikan nilai-nilai ideal yang berpotensi membuat perbedaan dalam masyarakat—nilai-nilai kebajikan hidup sehari-hari (life), nilai-nilai berkehidupan sehat dan seimbang (health), dan nilai-nilai yang bersifat rohani (spiritual). Situs web ini terbuka bagi individu atau kelompok yang ingin berkontribusi. Mari teruskan kisah atau artwork Anda ke hankardinata@gmail.com, bersama-sama demi terbangunnya masyarakat yang lebih baik.
“Kristen, Yahudi, Muslim, dukun, Zoroaster, batu, tanah, bukit, sungai, masing-masing memiliki jalannya sendiri dalam mewujud bersama misteri; unik dan tidak untuk dinilai.”
—Jalaluddin Rumi (1207–1273)
“Sesama manusia harus saling membantu. Saling membahagiakan.”
“Saya menangis gembira... tak banyak orang yang mengingat kaum seperti kami ini. Tapi ada yang datang malam ini dan memberi kami cinta, makanan, dan kartu ucapan Natal. Semoga Tuhan memberkahi.”
“Si tou timou tumou tou” (Manusia baru dapat disebut sebagai manusia jika sudah dapat memanusiakan manusia)
—Sam Ratulangi (1890–1949)
“Kenapa manusia baru dapat disebut manusia manakala ia sudah dapat memanusiakan manusia lain? Titik tolak dari pendapat beliau tentulah didasari atas pemahaman bahwa apa yang kita miliki tidak akan berarti apa-apa kalau itu tidak memberi faedah bagi orang lain. Jujur saja, pendapat beliau bisa menjadi sebuah ‘kepastian universal’. Dapat diakui dan diterima dimana saja. Artinya begini, sebagai seorang manusia yang adalah ciptaan Tuhan paling mulia, kebahagiaan utama kita adalah tatkala kita dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik, lebih bermartabat, lebih sukses, lebih pintar, dan lebih baik hidupnya. Di situlah baru seseorang benar-benar memperoleh ‘gelar kemanusiaannya’. Selama kepintaran, keterdidikan, kesuksesan, kekayaan, dan semua kelebihan yang kita miliki hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri sendiri, berarti kita belum menjadi manusia utuh sebagaimana seharusnya kita. Tapi apabila manusia lain kita angkat derajatnya menjadi lebih baik lagi, di situlah kita sudah turut memanusiakan mereka.”
“Persepsi negatif adalah hakim yang lalim.”
—Iwan Esjepe
“Rasa cinta seluruh umat
akan lebih bermartabat
jika tidak merasa paling hebat
karena cinta bukan tentang yang terkuat
tetapi tentang sebuah hakikat”
—Rois Abidin
“Saya menangis gembira... tak banyak orang yang mengingat kaum seperti kami ini. Tapi ada yang datang malam ini dan memberi kami cinta, makanan, dan kartu ucapan Natal. Semoga Tuhan memberkahi.”
“When you call yourself an Indian or a Muslim or a Christian or a European, or anything else, you are being violent. Do you see why it is violent? Because you are separating yourself from the rest of mankind. When you separate yourself by belief, by nationality, by tradition, it breeds violence. So a man who is seeking to understand violence does not belong to any country, to any religion, to any political party or partial system; he is concerned with the total understanding of mankind.”
—Jiddu Krishnamurti (1895–1986)
Sumber gambar: Jiddu Krishnamurti Bulgaria |
“100 Soekarno tak akan mampu mengubah negeri ini jika kerjamu ribut melulu.”
—Iwan Esjepe